Obrolan ngalor ngidul malam itu beranjak dari obrolan remeh tentang wabah yang sedang terjadi dan tidak terasa obrolan mulai mengarah sisi-sisi filosofis. Maklum, waktu telah menunjukan pukul 12 malam.
Seorang teman memulai dengan pertanyaan, 'kenapa si gua kalo minta sesuatu ga pernah dikabulin, jahat banget tuhan kayanya sama gua'. Dari sini, mulai terpikirkan tentang harapan saya yang juga tidak terwujud atau setidaknya belum. Dan saya mulai berpikir, 'apa iya tuhan benar-benar tidak mengabulkan doa seseorang?' dan khayalan saya pun dimulai.
Kadang tuhan bilang tidak sebab ia tahu bahwa yang kita puja bisa saja membunuh kita. Orang yang sangat kita percaya bisa saja berubah menjadi si pembawa petaka.
Kadang tuhan bilang tidak sebab ia ingin mengajarimu arti penting dari kesabaran, menghargai hal yang terkadang kita abaikan, atau sekadar ingin membuatmu berpikir tentang dirimu dan keputusanmu.
Tuhan bisa saja bilang 'ya' pada harapanmu, tapi bisakah kau berjanji padanya bahwa kau akan tumbuh dengan keteguhan, ketekunan, dan ketahanan yang kau miliki saat ini?
Mungkin kita tidak akan menjadi wujud terbaik dari diri ini andai kita tidak memiliki hal yang harus memaksa kita untuk menghadapi ketakutan, mengobati luka, dan mencapai sesuatu.
Kadang tuhan bilang tidak mungkin ia hanya ingin kita bertanya padanya, memahami semesta, dan percaya padanya. Meski kadang kita tidak selalu setuju dengan keputusannya. Atau mungkin, ia hanya ingin memastikan apa yang kau panjatkan, baik untukmu atau kau hanya jatuh cinta pada keilusian.
Kadang tuhan bilang tidak sebab ia ingin memberimu yang lebih baik. Mungkin 'tidak'-nya adalah 'tentu saja' dalam samar. Atau mungkin, 'tidak'-nya adalah 'tunggu saja' hal-hal baik akan datang. Lebih dari itu, 'tidak'-nya mungkin lebih seperti 'tidak sekarang' bukan benar-benar tidak.
'Tidak'-nya hanyalah 'ya' yang tertunda, tapi satu hal yang pasti bahwa harapanmu hanya belum terjawab.
and sometimes god's no is his way of saying 'i love you' and that's why i'm protecting you from what you can't see
Dan semua berakhir saat tepukan seorang teman membangunkan saya dari khayalan tengah malam.
weh, kenapa lu?
eh, ngga. gapapa.
0 komentar:
Post a Comment